Kamis, 23 Oktober 2014

PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP KEUTUHAN BANGSA



(REFLEKSI SUMPAH PEMUDA MODERN)
Keutuhan  dan persatuan bangsa merupakan hal penting yang di miliki. Tapi akibat budaya imitasi maka kaum muda mulai mengikuti budaya-budaya barat jauh dari budaya indonesia. Sehingga dampak yang terjadi hilang identitas bangsa kita oleh ulah generasi muda. Sifat pesta ,hura-hura ,miras,narkoba,free seks lebih di senangi ketimbang belajar dan beribadat.pemuda sebagai generasi bangsa malah menjadi generasi perusak budaya bangsa.semangat nasionalisme hilang oleh pemuda sebagai tongkat estafet bangsa.budaya barat itu di laksanakan oleh pemuda indonesia sekarang.pengaruh budaya asing membawa dampak besar bagi pemuda ternasuk pada gaya hidup mereka.banyak tindakan kejahatan yang berasal dari budaya asing yakni tindak kriminal,tawuran,pemerkosaan,pergaulan bebas karena meniru budaya asing.yang berdampak pada hancurnya bangsa indonesia.dalam kehidupan sehari-hari yang lebih pada gaya pakian yang dandan ala selebriti barat (yukensi) sederhana mereka (kaum muda)menutupi identitas dan mereka yang pakian sopan di anggap ketinggalan zaman,kuno,culun,dan lain-lain.apalagi dengan adanya internet (teknologi tanpa batas)yang di gunakan lebih ke situs porno dan malas belajar dan juga pada handphone (hp)sehingga pemuda tidak sopan  santun dan cuek dengan sekelilingnya.contoh kasus geng motor.moral pemuda rusak,anarkhis,menunjukan identitas mereka sebagai kaum yang tidak ketinggalan zaman.jadi untuk menangkalnya harus lewat mencintai produk dalam negeri,penanaman nilai-nilai pancasila,ajaran agama,supremasi hukum,filterisasi budaya asing.
Ini merupakan kegelisahan penulis risau terhadap masalah ini,sebenarnya siapa yang bertanggung jawab ? pemerintah atau lembaga agama atau ada pahlawan baru “ super hero “
Marilah kita jaga diri sebagai pemuda
Amin,,,,,,,,

"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Unidar Blog Competition 2014 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-86 tahun 2014. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“

Rabu, 30 April 2014

Pengertian Penelitian



1.      Pengertian RISET/PENELITIAN

            Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.

            Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

            Ciri-ciri riset (penelitian) adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)
1.      Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2.      Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3.       Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata.
4.      Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain.
5.       Dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain

Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”.
            Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
             Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu.

2.      TUJUAN DILAKUKAN PENELITIAN

Tujuan dilakukan penelitian menurut beberapa ahli di antaranya sebagai berikut:

1.       Menurut Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah (2001:21) tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan:
1.        Kualitas praktik pembelajaran di sekolah.
2.        Relevansi pendidikan.
3.        Mutu hasil pendidikan, dan
4.       Efisiensi pengelolaan pendidikan.




2.       Menurut Sutrisno Hadi,( 2001) tujuan pendidikan di bagi menjadi:
1.      Menemukan pengetahuan.
2.      Mengembangkan pengetahuan.
3.      Menguji kebenaran suatu pengetahuan
.
3.       Sedangkan menurut Ditjen Dikti dalam Subyantoro (2009:89) tujuan penelitian pendidikan sebagai berikut:

1.       Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
2.       Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
3.       Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
4.        Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
5.       Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PBT.
6.       Meningkatkan kerjasama professional di antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK.

3.      METODE ILMIAH/PENELITIAN

            Pelajaran yang membicarakan metode-metode ilmiah mengenai penelitian disebut metode penelitian atau research methodology
            Metode ilmiah (penelitian) pertama kali dikenalkan oleh John Dewey untuk memecahkan masalah.  John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut:
a.        Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.
b.       Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut.  Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.
c.       Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis.  Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.
d.       Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
e.       Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian.  Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak.  Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.

Criteria metode ilmiah menurut Notoaatmodjo, (2002) yaitu sebagai berikut:
a.       Berdasarkan fakta
b.      Bebas dari prasangka.
c.       Menggunakan prinsip analisis.
d.      Menggunakan hipotesis.
e.       Menggunakan ukuran objektif.



4.      MANFAAT PENELITIAN

            Hasil suatu riset disebut penemuan (findings) yang berbentuk kesimpulan dan rekomendasi.  Hal ini berarti hasil tersebut akan bermanfaat bagi berbagai pihak (Abisujak, 1981):
1.      Bagi ilmu pengetahuan sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pengetahuan.
2.      Bagi orang-orang yang berminat untuk menerapkan hasil-hasil yang telah dirumuskan untuk maksud pelayanan/operasional atau perencanaan suatu program.
3.      Bagi orang-orang yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama dengan populasi atau objek lain atau penelitian lanjutan.

            Oleh karena itu suatu karya riset harus memenuhi kriteria berikut, yaitu: jelas, terbuka, jujur dan sistematik, atau dengan perkataan lain dapat dilaksanakan kembali oleh orang lain dengan cara-cara yang sama (reproducable), kecuali riset yang bersifat rahasia

            Landasan riset pada dasarnya ialah ilmu pengetahuan (science), dan ilmu pengetahuan itu sendiri dikembangkan melalui riset.  Jadi, terdapat kaitan yang erat antara riset dan ilmu pengetahuan





5.      LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Langkah-langkah penelitian menurut Suryabrata(1989) adalah sebagai berikut:

A.    Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
1.      Identifikasi masalah penelitian
a.       Sumber Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
b.      Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain
c.       Pertemuan ilmiah
d.      Pengamatan selintas
e.       Pengalaman pribadi
f.       Perasaan intuitif
2.  Pemilihan masalah penelitian
     Pertimbangan:
  1. Pertimbangan dari arah masalahnya
  2. Pertimbangan dari arah calon peneliti
3.  Perumusan masalah penelitian
a.       Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
b.      Rumusan hendaklah padat dan jelas
c.       Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan dat guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu

2.      Penelaahan Kepustakaan
1.      Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku
2.      Pemilihan berdasarkan pada prinsi
a.       Relevansi
b.      Kemutakhiran (kecuali studi sejarah)
3.      Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian Penilikan berdasarkan atas prinsip
a.       Relevansi
b.      Kemutakhiran
c.       Bobot


3.      Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan.
a.       Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b.      Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan
c.       Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d.      Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis itu
Secara garis besar dapat dibedakan:
1)        Hipotesis tentang hubungan
2)        Hipotesis tentang perbedaan

4.      Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel
1.      Mengidentifikasi variabel. 
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau factor faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti
2.      Mengklarifikasi variabel
Berdasarkan proses kauantifikasinya, variabel digolongkan menjadi:
a.       Variabel nominal
b.       Variabel ordinal
c.       Variabel interval
d.       Variabel rasio
Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:
a.       Variabel tergantung
b.       Variabel bebas
c.       Variabel moderator
d.       Variabel kendali
e.       Variabel rambang

3.        Merumuskan definisi operasional variabel-variabel
Definisi operasional dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)
a.       Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar yang didefinisikan itu terjadi
b.      Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya (seringkali menunjuk kepada alat pengambil datanya)

5.      Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data

Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat:
1.       Validitas
2.       Reliabilitas

F.         Penyusunan rancangan penelitian
G.       Penentuan sampel
H.       Pengumpulan data
I.          Pengolahan dan analisis data
J.         Interpretasi hasil analisis
K.       Penyusunan laporan

Tahap-tahap penelitian pendidikan secara umum menurut Sutrisno Hadi dalam Rachman (1993:31-32) antara lain:
(1) Perumusan permasalahan
(2) Penelaahan pustaka
(3) Pengajuan hipotesis
(4) Penentuan variabel
(5) Penyusunan rancangan penelitian
(6) Penentuan populasi dan sampel
(7) Pengumpulan data
(8) Penarikan simpulan
(9) Penyiapan laporan












DAFTAR PUSTAKA

1.      The Advanced Learner’s Dictionary of Current English 1961. pengertian penelitin.
2.      Tripodi dan Meyer 1969. pengertian riset atau penelitian.
3.      Abisujak, 198.1ciri-ciri riset (penelitian).
4.      Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah 2001:21.tujuan penelitian tindakan kelas.
5.      Ditjen Dikti dalam Subyantoro 2009:89. Tujuan penelitian pendidikan.
6.      Rachman, Maman. 1993. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.